Balai Besar Perbenihan Programkan 300 Hektar Komoditi Kopi Primadona Di Aceh Tengah

Takengon nasionalmerdeka.com

Intensifikasi kopi arabica merupakan program rutin yang dilakukan oleh Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Medan terutama di Kabupaten Aceh Tengah yang memiliki komoditi primadona seperti Kopi. Jenis Arabica adalah yang menjadi sasarannya, untuk tahun ini di Kabupaten Aceh Tengah.Kamis.04/08/22.

Terdapat 18 kelompok tani yang menerima program bantuan ini, dari kedelapan belas kelompok tani tersebut tersebar di kecamatan Atu Lintang, Linge, Bebesan, Kebayakan, Bies, Bintang dan Ketol. Nama kegiatan tersebut adalah Program bantuan Pupuk Organik Cair dan Knapsack Sprayer Kepada Kelompok Tani di Kabupaten Aceh Tengah tahun 2022 kali ini menyalurkan 1.200 liter pupuk Cair dan 120 unit knapsack spayer langsung ke titik bagi di masing – masing kelompok tani dengan peruntukan lahan seluas 300 ha dengan 435 orang anggota kelompok tani, Adapun sumber anggaran tersebut berasal dari Anggaran Pembelanjaan Negara (APBN)dan sebagai Penyelenggaranya adalah Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Medan, PPK ( Pejabat Pembuat Komitmen) Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Medan Sutan Manipo Simamora, SP Ketika dihubungi beberapa dengan seluler phone oleh Media media ini. tidak merespon padahal nada panggilan selular phone tersebut berstatus aktif.

Menurut salah seorang Pengamatan Aneswpatron bahwa program dari Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Medan ini sudahlah sering dilakukan namun tidak menimbulkan dampak yang signifikan bagi petani kopi karena program yang dijalankan terkesan tidak mewakilkan kepentingan kelompok tani kopi karena program berasal dari atas contohnya untuk tahun ini jumlah kelompok tani yang dibantu berjumlah 435 orang petani sedangkan semprot atau knapsack sprayer yang dibantu hanya 120 unit,

Hal tersebut. Menurut pengamat itu. akan bisa menimbulkan dinamika sosial dikalangan kelompok tani karena alat tersebut memang sangat diperlukan oleh para petani di masing – masing lahan yang memiliki jarak hamparan yang jauh dan topografi yang memakan banyak waktu jika berjalan atau berpindah jika hanya untuk saling menukar atau meminjam knapsack prayer tersebut,

“harapannya kedepan Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Medan dapat melakukan penyusunan data awal dengan bekerjasama dengan pejabat di bidang yang terkait di Kabupaten setempat.Tutupnya Aneswepatron.(Rauf Ariga)