Dibalik “Kesuksesan” MBGH Binaan Disdik Aceh, Ada Kekecewaan Orang Tua Pesertanya.

Dibalik “Kesuksesan” MBGH Binaan Disdik Aceh, Ada Kekecewaan Orang Tua Pesertanya.

 

Banda Aceh| Nasionalmerdeka.com – orang tua dari anggota Marching Band Gita Handayani binaan Disdik Aceh mengaku kecewa pasalnya hingga hari ini uang saku yang di janjikan oleh Kadisdik Aceh sebanyak 700 ribu untuk anak anak drumband Gita Handayani sebagai mana sebelumnya dilansir berbagai media hingga kini belum diberikan, yang ada berikan hanya uang saku dari PJ Gebernur Aceh sebanyak 500ribu.

 

Kasihan anak anak pada hari jalan jalan tidak diberikan uang saku, baru diberikan pada 18 Agustus 2022 kemudian anak tersebut di bawa oleh Toya Ke Grand Indonesia.

” Ngapain di bawa kesitu, disitukan tempatnya orang orang tak ada uang pecah, disitu semua harga mahal. Ya sebagian anak cuma bisa plongo plongo aja.” Kata sumber orang tua yang layak di percaya namun tidak mau disebutkan namanya kepada media ini di Banda Aceh. Jumat (26/8/2022)

Selanjutnya beliau mengatakan uang saku ini tidak boleh di utang oleh panitia tetapi harus di serahkan semuanya Kepada anggota Grup Drumband Gita Handayani (GBGH) tetapi kenyataannya uang saku tidak dikasih semuanya.

” pada waktu itu dia berdalih bahwa ada tekor waktu tampil di Palembang karena terpakai uang istri Gubernur Nova Iriansyah.

Selain itu sumber itu juga mengatakan bahwa orang tua anggota Marching Band Gita Handayani ada di mintai uang panjar tiket pesawat PP Garuda) sebanyak 2 juta rupiah per/ peserta (atlit) itu yang gak dilansir oleh media.

” Uang panjar tiket ini di pijam dari orang tua peserta saat sebelum berangkat ke Palembang – Jakarta .Oleh koordinator/ pelatih , yang mengatasnamakan pihak Grup Drumband Gita Handayani milik Disdik provinsi Aceh dan belum di kembalikan atau di bayar. Panitia beralasan peminjaman dilakukan karena belum ada dana, Di janjikan oleh panitia dana di kembalikan setelah cair dana dari APBA – P Tahun 2022. Namun Itu ada surat perjanjiannya” Kata sumber itu lagi jadi itu bukan masalah.

Tetapi yang menjadi masalah, kata sumber itu lagi, tidak semua orang tua atlit berkemampuan untuk menyiapkan dana tersebut kata Sumber itu kepada media ini.” Kamis ( 25/8/2022)

Lebih lanjut disinyalir dari sumber lain ada sanksi dari pelatih Kepada anak dan orang tua yamg bersangkutan, bahwa kalau uang panjar tiket pesawat tidak ada maka anak tidak bisa di berangkatkan

Padahal seluruh pembiayaan pra even tersebut di tanggunggung oleh pihak si anak, termasuk kelengkapan atribut tuk tampil dan id card anggota MBGH diharuskan bayar kepada si anak dengan harga yang ” fantastis”

Sedangkan untuk atribut antribut tampil seperti pakaian, sepatu dan apapun yang diperlukan sebelumya itu , dananya dibebankan kepada masing-masing peserta yang juga otomatis diminta dari orang tuanya .

“Yang jelas di sini, ada sedikit yang saya sesalkan disini koordinator merangkap pelatih , merangkap keuangan, merangkap semuanya”. Ujar sumber yang sama.

Yang saya gak ngerti sebenarnya di saat keberangkatan ada 4 orang tim official ,apa fungsinya saya tidak tau, lanjutnya lagi.

” Di Palembang karena hotel tidak menyiapkan sarapan pagi, maka anak-anak tidur aja, besok paginya anak-anak beli sarapan masing masing.” Itu persoalan.” Katanya geram.

Dalam kesempatan itu, sumber orang tua tersebut juga memberikan sejumlah nomor HP beberapa orang tua anggota MBGH kepada media ini guna di konfirmasi lebih lanjut.

Sampai hari ini kami belum pernah tahu kejelasan Rencana Anggaran Belanja (RAB ), berapa rencana anggaran kegiatan tersebut, untuk apa saja digunakan oleh ketua panitia, panitia terkesan tidak transparan dalam melakukan kegiatan.

Walaupun pernah ada rapat antara orang tua beserta MBGH dengan koordinator merangkap pelatih yang di hadiri oleh pejabat Disdik Aceh.

Sebelumnya pernah di janjikan oleh pelatihnya Taufik Hidayat sepulang dari Palembang, kemudian dari Jakarta untuk dilakukan rapat pertanggung jawaban kepada orang tua, namun hingga kini belum juga dilaksanakan.

Selaku pihak media tentu anda harus ada cross ceknya silakan di konfirmasi , Taupik Hidayat bila perlu silahkan di konfirmasi orang-orang dinas yang pernah ikut dalam rapat seperti yang saya tahu disitu ada Pak Gamal , ada pak Ali, ada pak Sekdis , karena saya yakin Taupik Hidayat tidak mungkin berani dia seperti itu kalau tidak ada perlindungan dan petunjuk dari orang dinas.

Sementara Humas Dinas Pendidikan  Aceh, Irwan saat di konfirmasi awak media menanggapi persoalan tersebut mengatakan terkait uang saku , kalau uang saku yang sumbernya dari dinas dananya langsung di transfer kerening masing anggota (anak) Marching Band Gita Handayani dan menyangkut membawa anak anak di bawa ke Grand Indonesia itu untuk hiburan kalau dikatakan mahal memang di seluruh kota Jakarta harga kebutuhan mahal.

“Namun yang terpenting anak anak tidak lapar.Juga perhargaan yang mereka dapatkan untuk kepentingan anak itu sendiri, dinas hanya memfasilitasi saja,baik terkait tiket pesawat dan lainnya di tanggung oleh dinas pendidikan. Kata Irwan kepada awak media ini. Jumat (26/8/2022) melalui seluler.

Lebih lanjut Irwan  mengatakan menyangkut harga tiket pesawat, ” itu bisa dicek, karena harga tiket pesawat tidak bisa di manipulasi. ” Pungkasnya.

Sedangkan pihak pihak lainnya di Dinas Pendidikan Aceh sampai berita ini diturunkan belum bisa di konfirmasi terkait hal itu seperti hal nya pak Gamal saat di konfirmasi oleh wartawan mengatakan mohon maaf soalnya sedang Sakit atau nanti sembuh saya ok” Kata Gamal lewat telepon pesan singkat WhatsAppnya . Jumat (26/8/2022)

 

Demikian juga dengan Sekdis Pendidikan Aceh saat dikonfirmasi oleh wartawan mengatakan ” ya sebentar lagi ya pak” Kata Sekdis itu lewat WhatsAppnya.(23/8/2022)

Di lansir oleh media Ini sebagaimana diketahui sebelumnya bahwa, pada 20 Juli lalu, Kementerian Sekretariat Negara RI, menyurati Pj Gubernur Aceh Acmad Marzuki dan memohon agar Marching Band Gita Handayani dapat berpartisipasi memeriahkan rangkaian perayaan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-77 di Istana Negara.

Sebanyak 123 anggota Marching Band dan official berangkat ke Jakarta didampingi langsung oleh Gamal Abdul Naseer selaku ketua dan Ali Akbar selaku wakil ketua Ketua Marching Band Gita Handayani Dinas pendidikan Aceh.

Sementara itu, Alhudri yang ikut mendampingi langsung Marching Band Gita Handayani tampil di Istana Negara mengucapkan terimakasih atas dukungan semua pihak

Marching Band Gita Handayani Binaan Dinas Pendidikan Aceh telah tampil begitu memukau ( disana sini terutama suara syeh kurang bagus) di hadapan presiden dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke – 77 Kemerdekaan Republik Indonesia, di halaman depan istana merdeka, Rabu (17/8/2022)

Penampilan putra – putri Aceh yang dikomandoi oleh Taufik Hidayat (Toya) ini mendapat apresiasi dari masyarakat Aceh yang menyaksikan penampilan Marching Band Gita Handayani baik secara langsung maupun elektronik. ( Tim )