PDAM Tirta Montala Aceh Besar Sangat Mendukung Pemerintah Dalam Pelaksanaan Suplai Air ke KIA 

PDAM Tirta Montala Aceh Besar Sangat Mendukung Pemerintah Dalam Pelaksanaan Suplai Air ke KIA 

 

Aceh Besar|Nasionalmerdeka.com – PDAM Tirta Montala pada prinsipnya sangat mendukung pelaksanaan pembangunan kawasan Industri Aceh terutama untuk suplai Air ke kawasan Industri Aceh tersebut.

 

Sejalan dengan itu PDAM Tirta Montala hanya sebagai operator, pembangunan infrastruktur menuju kawasan Industri Aceh (KIA) di Ladong kabupaten Aceh besar semuanya dilakukan oleh Dinas Perkim Aceh.

 

Saat ini baik Pembangunan kapasitas produksi dan pembangunan pipa dari booster Neuhen sampai ke KIA sekitar 6 km sudah selesai dibangun.” itu yang sudah dibangun” Kata Direktur Utama PDAM Tirta Montala Aceh Besar, Ir Sulaiman M.Si melalui Direktur Tehnik,Ir Salman ST. M.Si. kepada awak media ini di ruang kerjanya. Rabu (21/9/2022) kemaren, menjawab pertanyaan wartawan.

 

Dan juga menyampaika saat ini sudah dibangun Unit pengolahan / Water Treatmen Plan/ WTP di Pasi lamgarot Kec Ingin Jaya Aceh, fasiltas ini dibangun untuk mendukung kebutuhan air Ke KIA diladong dan kebutuhan Air Masyarakat disekitar WTP dan jalur pipa di Kaju A.Besar

 

pembangunan itu sudah selesai baik untuk suplai air jaringan distribusi dari pasie Lamgarot sampai ke Gampong Siron atau WTP lama di Desa Siron sepanjangnya sekitar 1.5 km itu juga sudah selesai dibangun

 

Sementara pipa pendukung dari Siron saat ini , menuju booster Neuhen itu belum dibangun atau belum ada pipa khusus yang melayani KIA.

 

” jika PDAM ingin mensuplai air kesana (red – KIA) harus menggunakan pipa air Existing artinya pipa air yang sudah ada, kalau itu kita lakukan maka akan berpengaruh kepada suplai air untuk masyarakat di Kec. Baitusalam dan Darussalam” Katanya menjelaskan.

 

Harapan kita , Kata Salman , ada pipa khusus yang melayani kawasan Industri Aceh itu sehingga tidak akan mengganggu suplai air kemasyarakat sekitar.” Itu harapan PDAM. ” Katanya berharap.

 

” Jika saat ini terdesak harus memberikan pelayanan dan kalau ini di paksakan maka harus ada yang dikorbankan, artinya harus ada pemadaman air secara bergiliran sehari untuk masyarakat sekitar,sehari lagi untuk suplai Air ke kawasan Industri.” Katanya.

 

Dan saat ini, Kata Salman, saya melihat di KIA sendiri belum ada kegiatan dan kedepannya di dalam kawasan Industri tersebut saya mengharapkan adanya tempat penampungan khusus untuk kebutuhan sendiri di dalam kawasan Industri itu sehingga bisa kita penuhi tanpa ada kontinitas Suplai.

 

Artinya PDAM hanya memberikan suplai air ke recervoar Induk bak penampungan saja di KIA ladong, sementara untuk melayani kawasan Industri dilakukan sendiri oleh pengelola kawasan, tanpa itu dilakukan semua nanti akan berpengaruh terhadap kebutuhan kebutuhan yang sifatnya mendesak karena mengharapkan suplai selama 24 jam, pasti ada kendala.misalnya mati lampu, masalah air baku dan hal lainnya.

 

” dan itu , menurutnya, ideal karena merupakan pelayanan kawasan Industri , pelayanan kawasan industri memang seperti itu, pelayanan dipulau gadung Jakarta juga seperti itu.” Katanya menjelaskan.

 

Karena disitu ada yang namanya pengelola kawasan (red -Pema) dan itu merupakan otorisasi mereka sendiri mau kemana mereka suplai air, apakah ke pabrik A , pabrik B, pabrik C dan lainnya, ” itu terserah mereka dan itu tidak menjadi otorisasi PDAM dalam mengatur. Katanya lagi.

 

 

Dijelaskan adapun panjang pipa instalasi pendukung yang belum terpasang Dari Siron (Red depan kantor PDAM Pelayanan) menuju ke booster Neuhen kurang lebih sekitar dua puluh kilometer lagi ” Katanya dan ini yang belum ada pipanya. ” Ini seharusnya di bangun pipa khusus untuk melayani KIA ” Katanya kembali berharap.

 

Dan ini harus kita akui memang disebabkan karena adanya keterbatasan dana dari pemerintah, kata Salman, sehingga harus dibangun secara bertahap tahap, jadi tidak ada yang salah dalam pelaksanaannya , mungkin dalam pembiayaan saja yang terkendala sehingga tidak siap .

 

” Serta tidak menutup kemungkinan juga dalam hal ini pemerintah daerah perlu mencari dukungan dari pemerintah pusat dalam hal pembiayaan ini. ” Pungkas Salman. [ Edi Sumantri]