Batam,nasionalmerdeka.com | SEBELUM ada google, orang-orang zaman dulu akrab dengan buku ensiklopedia, yang menyuguhkan berbagai macam informasi. Tema yang dibahas didasarkan pada bidang ilmu pengetahuan yang akan dirujuk. Misal kajian sejarah atau penelitian.
Di kalangan anak-anak buku ensiklopedia yang paling tenar adalah “Mengapa Begini, Mengapa Begitu”. Isinya menjawab pertanyaan tentang peristiwa di sekitar yang umum ditemui sehari-hari.
Seperti: Mengapa nyamuk menyukai benda yang berwarna hitam? Mengapa air laut terasa asin? Mengapa bisa terjadi perbedaan musim? Mengapa unta memiliki punuk? Mengapa astronot dapat melayang di angkasa? Dan lain-lain.
Meski nampak sepele, tapi penulis buku ini tak main-main. Sebab menjawab “mengapa” berdasarkan fakta dan data objektif. Bukan manipulasi bahkan halusinasi. Referensinya jelas, sehingga bisa dipertanggungjawabkan.
Beginilah orang cerdas bekerja. Mereka bicara fakta-fakta yang bisa diamati, bukan yang tidak bisa dibuktikan keberadaannya. Sehingga fakta yang disajikan menjadi satu kesatuan utuh.
Beda jika yang disampaikan hasil cocoklogi atau bahasa kerennya pseudo-science. Jadinya hanya klaim palsu untuk menutup sebuah ketidak-beresan. Alih-alih menyajikan fakta, hasilnya malah ngibul.
Bagaimana menurut Anda? (Nursalim Turatea)
_____
TAK BANYAK BICARA: Wali Kota Batam H Muhammad Rudi (HMR), bersama Wakil Gubernur Kepulauan Riau Hj Marlin Agustina, saat meninjau jalan rusak di Sagulung dan langsung diperbaiki. Foto kanan, Sekretaris Daerah Kota Batam H Jefridin, mengangkut sampah dari drainase kotor. Beginilah makna bekerja sebenarnya. Tak banyak kata, cukup masyarakat bisa merasakan manfaatnya.