Banda Aceh|Nasionalmerdeka.com –Dalam hal untuk memudahkan aktivitas karya tulis jurnalistik di Banda Aceh, Ikatan Wartawan Online Indonesia (IWOI) Provinsi Aceh peusijuek kantornya sebelum dilakukannya peresmian kantor DPW Ikatan Wartawan Online Indonesia Provinsi Aceh yang ditunda karena menunggu info dari ketua umum (ketum) DPP, H. NR Icang Rahardian SH yang sebelumnya peresmian kantor DPW Ikatan Wartawan Online Indonesia (IWOI) Provinsi Aceh dijadwalkan pada tanggal 24 Juni 2023, ditunda hingga ada instruksi/info dari ketum DPP, dikarenakan sebelum pelantikan DPW Sumut ketum meresmikan dahulu kantor DPW Ikatan Wartawan Online Indonesia Provinsi Aceh, rencana ketum DPP beserta rombongan dan DPW Ikatan Wartawan Online Indonesia Provinsi Aceh melakukan konvoi menuju provinsi Sumatera Utara dalam rangka menghadiri pelantikan DPW Sumut yang sebelumnya dijadwalkan pelantikan pada tanggal 26 Juni 2023.
Peusijuek kantor DPW Aceh Ikatan Wartawan Online Indonesia ini dilakukan agar sebelum peresmian sebaiknya dilakukan peusijuek terlebih dahulu.
Dalam peusijuek tersebut, salah satu pengurus Ikatan Wartawan Online Indonesia yang juga salah satu pengurus di salah satu pesantren di Banda Aceh, Teungku Rasyidin melakukan peusijuek kantor DPW Ikatan Wartawan Online Indonesia Provinsi Aceh secara islami sesuai adat Aceh, Sabtu 24/6/2023.
Kantor dengan bangunan berbentuk rumah, terletak di jalan kerapu, No 5, Desa Alue Naga, Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh, yang juga satu desa dengan Koramil Alue naga.
Acara peusijuk digelar sangat sederhana, namun tetap melakukan adat leluhur yaitu peusijuek secara Islami dengan menggunakan nasi pulut ketan kuning, daun-daun kayu pilihan, serta beras campur padi, diiringi Doa dan Shalawat.
Disela-sela menikmati snack yang disediakan Ikatan Wartawan Online Indonesia (IWOI) Provinsi Aceh.
Ketua DPW Ikatan Wartawan Online Indonesia Provinsi Aceh mengatakan, Peran aktif jurnalis dalam membangun sebuah daerah sangat berpengaruh. Sebab lewat publikasi media dalam karya jurnalistik, baik dalam segi pembangunan maupun pemerintahan sangat dibutuhkan publik.
“Lebih-lebih di era digital, hampir semua wilayah di Indonesia, khususnya provinsi Aceh sudah terupdate lewat internet. Dengan informasi digital, dalam hitungan detik, segala informasi telah tersebar ke seluruh penjuru. Perkembangan media sosial, baik IG, FB, Twitter dan lain-lain juga begitu cepat, walau terkadang banyak yang hoaks,” lanjut DPW Ketua Ikatan Wartawan Online Indonesia Provinsi Aceh Dimas KHS AMF.
“Untuk itu, Tugas jurnalis khususnya Ikatan Wartawan Online Indonesia adalah melawan berita-berita hoaks (berita bohong), dengan karya tulis para jurnalis yang sudah Profesional. Wartawan yang profesional tentu dalam memuat berita pasti independen dan berimbang dengan memakai kode etik jurnalistik, terkonfirmasi dan bisa dipertanggung jawabkan,” pungkas Dimas KHS AMF.
Kehadiran jurnalis di tengah-tengah kemajuan digital saat ini juga sangat dibutuhkan.
“Terutama dalam menyampaikan informasi yang benar dan akurat ke publik. Informasi yang benar dan akurat tentu melalui liputan langsung ke TKP, konfirmasi narasumber yang lengkap beserta data dan fakta yang akurat, akan menjadikan karya jurnalistik yang terpercaya,” ucap Dimas KHS AMF Ketua DPW Ikatan Wartawan Online Indonesia Provinsi Aceh.
Dimas juga berharap, dari seluruh anggota pengurus Ikatan Wartawan Online Indonesia Provinsi Aceh harus menjadi seorang jurnalis yang profesional dan kita akan membuat pelatihan pelatihan untuk meningkatkan mutu SDM Jurnalis Jurnalis IWOI Aceh agar nantinya bisa bersaing dengan wadah pers yang lebih tua dibandingkan dengan Ikatan Wartawan Online Indonesia yang umurnya masih balita.
Dimas KHS AMF juga optimis, dalam waktu dekat para pengurus Ikatan Wartawan Online Indonesia Provinsi Aceh akan melaksanakan UKW. Sebab dengan UKW lah, para wartawan bisa menulis berita berimbang sesuai kode etik jurnalistik.
“Iya, dalam waktu dekat, seluruh pengurus Ikatan Wartawan Online Indonesia Provinsi Aceh akan memiliki kartu UKW. Sebab UKW merupakan Jalur agar wartawan kompeten atau tidak untuk menjadi jurnalis yang terpercaya dalam membangun negara Indonesia, khususnya provinsi Aceh,” tutur Dimas KHS AMF.
Banda Aceh_Harian-RI.com
Dalam hal untuk memudahkan aktivitas karya tulis jurnalistik di Banda Aceh, Ikatan Wartawan Online Indonesia (IWOI) Provinsi Aceh peusijuek kantornya sebelum dilakukannya peresmian kantor DPW Ikatan Wartawan Online Indonesia Provinsi Aceh yang ditunda karena menunggu info dari ketua umum (ketum) DPP, H. NR Icang Rahardian SH yang sebelumnya peresmian kantor DPW Ikatan Wartawan Online Indonesia (IWOI) Provinsi Aceh dijadwalkan pada tanggal 24 Juni 2023, ditunda hingga ada instruksi/info dari ketum DPP, dikarenakan sebelum pelantikan DPW Sumut ketum meresmikan dahulu kantor DPW Ikatan Wartawan Online Indonesia Provinsi Aceh, rencana ketum DPP beserta rombongan dan DPW Ikatan Wartawan Online Indonesia Provinsi Aceh melakukan konvoi menuju provinsi Sumatera Utara dalam rangka menghadiri pelantikan DPW Sumut yang sebelumnya dijadwalkan pelantikan pada tanggal 26 Juni 2023.
Peusijuek kantor DPW Aceh Ikatan Wartawan Online Indonesia ini dilakukan agar sebelum peresmian sebaiknya dilakukan peusijuek terlebih dahulu.
Dalam peusijuek tersebut, salah satu pengurus Ikatan Wartawan Online Indonesia yang juga salah satu pengurus di salah satu pesantren di Banda Aceh, Teungku Rasyidin melakukan peusijuek kantor DPW Ikatan Wartawan Online Indonesia Provinsi Aceh secara islami sesuai adat Aceh, Sabtu 24/6/2023.
Kantor dengan bangunan berbentuk rumah, terletak di jalan kerapu, No 5, Desa Alue Naga, Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh, yang juga satu desa dengan Koramil Alue naga.
Acara peusijuk digelar sangat sederhana, namun tetap melakukan adat leluhur yaitu peusijuek secara Islami dengan menggunakan nasi pulut ketan kuning, daun-daun kayu pilihan, serta beras campur padi, diiringi Doa dan Shalawat.
Disela-sela menikmati snack yang disediakan Ikatan Wartawan Online Indonesia (IWOI) Provinsi Aceh.
Ketua DPW Ikatan Wartawan Online Indonesia Provinsi Aceh mengatakan, Peran aktif jurnalis dalam membangun sebuah daerah sangat berpengaruh. Sebab lewat publikasi media dalam karya jurnalistik, baik dalam segi pembangunan maupun pemerintahan sangat dibutuhkan publik.
“Lebih-lebih di era digital, hampir semua wilayah di Indonesia, khususnya provinsi Aceh sudah terupdate lewat internet. Dengan informasi digital, dalam hitungan detik, segala informasi telah tersebar ke seluruh penjuru. Perkembangan media sosial, baik IG, FB, Twitter dan lain-lain juga begitu cepat, walau terkadang banyak yang hoaks,” lanjut DPW Ketua Ikatan Wartawan Online Indonesia Provinsi Aceh Dimas KHS AMF.
“Untuk itu, Tugas jurnalis khususnya Ikatan Wartawan Online Indonesia adalah melawan berita-berita hoaks (berita bohong), dengan karya tulis para jurnalis yang sudah Profesional. Wartawan yang profesional tentu dalam memuat berita pasti independen dan berimbang dengan memakai kode etik jurnalistik, terkonfirmasi dan bisa dipertanggung jawabkan,” pungkas Dimas KHS AMF.
Kehadiran jurnalis di tengah-tengah kemajuan digital saat ini juga sangat dibutuhkan.
“Terutama dalam menyampaikan informasi yang benar dan akurat ke publik. Informasi yang benar dan akurat tentu melalui liputan langsung ke TKP, konfirmasi narasumber yang lengkap beserta data dan fakta yang akurat, akan menjadikan karya jurnalistik yang terpercaya,” ucap Dimas KHS AMF Ketua DPW Ikatan Wartawan Online Indonesia Provinsi Aceh.
Dimas juga berharap, dari seluruh anggota pengurus Ikatan Wartawan Online Indonesia Provinsi Aceh harus menjadi seorang jurnalis yang profesional dan kita akan membuat pelatihan pelatihan untuk meningkatkan mutu SDM Jurnalis Jurnalis IWOI Aceh agar nantinya bisa bersaing dengan wadah pers yang lebih tua dibandingkan dengan Ikatan Wartawan Online Indonesia yang umurnya masih balita.
Dimas KHS AMF juga optimis, dalam waktu dekat para pengurus Ikatan Wartawan Online Indonesia Provinsi Aceh akan melaksanakan UKW. Sebab dengan UKW lah, para wartawan bisa menulis berita berimbang sesuai kode etik jurnalistik.
“Iya, dalam waktu dekat, seluruh pengurus Ikatan Wartawan Online Indonesia Provinsi Aceh akan memiliki kartu UKW. Sebab UKW merupakan Jalur agar wartawan kompeten atau tidak untuk menjadi jurnalis yang terpercaya dalam membangun negara Indonesia, khususnya provinsi Aceh,” tutur Dimas KHS AMF.