Kemendagri Gelar Bimtek Peningkatan Kapasitas Pemda dan BUMD Air Minum Berbasis SPM

Kemendagri Gelar Bimtek Peningkatan Kapasitas Pemda dan BUMD Air Minum Berbasis SPM

Jakarta|Nasionalmerdeka.com  – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Pembangunan Daerah (Bangda) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek)/Pelatihan Peningkatan Kapasitas Pemerintah Daerah (Pemda) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Air Minum Berbasis Standar Pelayanan Minimal (SPM). Acara tersebut digelar di The Green Peak Hotel and Convention, Bogor, dari 14 hingga 16 November 2022.

Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Bangda Kemendagri Teguh Setyabudi menjelaskan, pemerintah telah membuat kebijakan National Urban Water Supply Project (NUWSP) yang merupakan program nasional untuk mendukung pembangunan di daerah perkotaan dengan fokus terhadap penyediaan air minum layak. Program tersebut didukung dengan dana investasi yang inovatif dan efektif.

“NUWSP juga memperkuat kinerja operasional penyedia layanan air minum (terutama BUMD air minum) dalam menyediakan air di daerah tertentu,” Ujar Teguh saat membuka acara tersebut secara virtual.

Guna memperkuat kebijakan tersebut, tambah Teguh, Ditjen Bina Bangda telah melaksanakan pekerjaan bantuan teknis jasa konsultan Technical Assistance and Capacity Building Team Local Government (TACT-LG) dengan penyusunan panduan kapasitas Pemda di sektor air minum. Dalam kesempatan itu, dia menegaskan, berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 11 Tahun 2015, disebutkan bahwa Ditjen Bina Bangda diamanatkan menjadi salah satu CPIU yang berperan sebagai pembina umum daerah. Melalui peran itu, Ditjen Bina Bangda dapat menyinkronkan pembangunan antara pusat dan daerah, serta mendorong Pemda untuk mendukung kebijakan pembangunan nasional.

Teguh melanjutkan, kegiatan Bimtek tersebut memiliki sejumlah tujuan yakni meningkatkan pemahaman Pemda dan BUMD air minum dalam menerapkan SPM air minum. Kedua, meningkatkan kapasitas daerah dalam merencanakan dan menganggarkan SPM air minum. Serta terakhir, meningkatkan kapasitas daerah dalam mengevaluasi penerapan dan melaporkan capaian SPM air minum.

“Sedangkan peserta dalam kegiatan ini berasal dari 204 kabupaten/kota yang terdiri atas komponen Bappeda, Dinas Pengampu Air Minum, serta BUMD Air Minum,” tambahnya.

Teguh mengungkapkan, latar belakang penyelenggaraan Bimtek tersebut yakni adanya realitas masih kurangnya pemahaman Pemda dan BUMD air minum dalam menerapkan SPM air minum. Selain itu, kurangnya kapasitas daerah dalam merencanakan dan menganggarkan SPM air minum, serta belum maksimalnya kemampuan daerah dalam mengevaluasi penerapan pelaporan capaian SPM air minum. Dirinya melanjutkan, dalam penerapan project tersebut, Pemda membutuhkan panduan dan modul sebagai rujukan pelaksanaan project serta referensi pemenuhan key performance indicator (KPI) Program NUWSP Ditjen Bina Bangda.

”KPI terdiri dari 4 yaitu KPI 1 mengenai Pemda meningkatkan dukungan finalisasi kepada PDAM melalui peningkatan kontribusi modal, hibah, dan penyediaan jaminan bagi PDAM dalam pembiayaan non publik. KPI 2 yaitu Pemda mendapatkan bantuan sebagai pembiayaan nonpublik. KPI 3 yaitu jumlah Pemda dan PDAM berpartisipasi aktif dalam program pelatihan dan peningkatan kapasitas, dan KPI 4 yaitu telah mencapai Full Cost Recovery (FCR),” ujar Teguh

Di akhir sambutannya, Teguh berharap gelaran tersebut dapat mendorong daerah untuk mereviu rencana dan anggarannya dalam mencapai SPM bidang air minum. Caranya yakni dengan melakukan percepatan pencapaian pemenuhan akses air minum di daerah masing-masing, melalui kerangka penerapan SPM.

[EDS]

Puspen Kemendagri