Pemerintah Aceh membantu menekan angka stanting di Aceh, SOS Children’s Villages Kota Banda Aceh Bagi 3.171 Susu Untuk Balita.

Pemerintah Aceh membantu menekan angka stanting di Aceh, SOS Children’s Villages Kota Banda Aceh Bagi 3.171 Susu Untuk Balita.

 

Banda Aceh-Nasionalmerdeka.com- Upaya menekan angka stanting di Aceh terus dilakukan oleh Pemerintah dan berbagai pihak, menyusul Provinsi Aceh ditetapkan sebagai Provinsi ketujuh dengan angka Stanting tertinggi di Indonesia.

Demikian yang menjadi dasar SOS Children’s Villages Kota Banda Aceh, Selasa (08/11/22) membagikan sedikit Tiga ribu, Seratus tujuh puluh satu susu kepada balita di kota Banda Aceh dan Aceh Besar.

” Hari ini disaksikan oleh Kadis Sosial Aceh yang diwakili oleh Kabid Rehabilitasi Sosial, Dinas Sosial Provinsi Aceh Bapak Isnandar, beserta Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Banda Aceh dan Aceh Besar, kita menyalurkan 3.171 susu SGM donasi dati PT Sari Husada Indonesia untuk anak anak di Kota Banda Aceh, Aceh Besar “, Demikian tutur Rinaldi Hasan, Direktur SOS Children’s Villages Kota Banda Aceh kepada awak media.

Dikatakan selain untuk menekan angka stanting di Aceh program ini juga bertujuan menciptakan anak Indonesia sehat dan cerdas, agar generasi Indonesia kedepan menjadi generasi yang prima, imbuh Rinaldi.

Sementara Isnandar, Keoala bidang Rehebilitasi Dinas Sosial Aceh kepada media ini, memberikan apresiasi ke SOS Children’s Villages Kota Banda Aceh, atas perhatiannya yang turut membantu pemerintah dalam menciptakan generasi Indonesia yang baik dan cerdas dengan program pembagian susu SGM untuk anak anak di Kota Banda Aceh dan Aceh Besar ini.

” Apa yang dilakukan oleh Sos Childres’s Villages Kota Banda Aceh layak ditiru dan dicontoh, untuk menciptakan generasi gemilang dan prima bukan saja menjadi tanggu jawab Pemerintah saja, namun juga menjadi perhatian bersama, kalaulah program dan gagasan yang dilakukan oleh teman teman SOS Children’s itu juga dilakukan oleh semua elemen sipil masyarakat, kami yakin angka stanting di Aceh akan turun drastis “, Harap Isnandar