Batam, nasionalmerdeka.com | rasanya saat melihat Pawai Pembangunan, tingkat Kota Batam, Tahun 2023 di Dataran Engku Hamidah, Kota Batam, Minggu (13/8/2023).
Berapa tidak “merinding”, pada momen itu, ribuan masyarakat Kota Batam dari beragam elemen, bersatu dan berbaur. Menandakan bahwa masyarakat di negeri Melayu ini kompak, tidak membedakan suku, ras, agama, dan lainnya.
Kekompakan itu, tak lepas dari kehadiran pemimpin di Kota Batam — tentu dalam hal ini Wali Kota Batam H Muhammad Rudi (HMR)– yang memiliki visi besar, dengan karakter mempersatukan, mempereratkan, dan pemimpin yang bisa mengakhiri keterbelahan.
Tanpa semua itu, tentu kita akan sulit bergerak maju menjadikan Batam Kota Baru, terutama dalam mengatasi segala kesulitan sebagai imbas dari pandemi dan geopolitik global.
Dulu Raja Ali Haji, sudah memberi contoh dalam mempersatukan bangsa dan menciptakan bahasa nasional, yaitu Bahasa Indonesia. Hingga Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan gelar Pahlawan Nasional pada saat memperingati Hari Pahlawan, 10 November 2004.
Kini, kitalah yang harus melanjutkan menanam benih-benih kekompakan dan persatuan itu. Seperti yang selalu disampaikan HMR dalam setiap pertemuan dengan masyarakat.
Karena persatuan dan kebangsaan sesungguhnya adalah esensi utama demokrasi, dan harus diyakini sebagai alat menggapai kesejahteraan rakyat melalui perbedaan-perbedaan yang ada.
Inilah yang disebut legacy yang baik. Bukan sebatas legacy from, tapi sudah menjadi legacy for.
Bagaimana menurut Anda? (Nursalim Turatea)
______
PERSATUAN: Wakil Gubernur Kepulauan Riau Hj Marlin Agustina, bersama Wali Kota Batam/ Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam H Muhammad Rudi (HMR), saat Pawai Pembangunan, tingkat Kota Batam, Tahun 2023 di Dataran Engku Hamidah, Kota Batam, Minggu (13/8/2023).