Luwu, 14/04/2022. Siswi MTs Al Furqan Noling, Kec. Bua Ponrang, Kab. Luwu akan gelar drama di sekolah berjudul “Persahabatan Mengalahkan Segala Keburukan.” Sebuah drama motiviasi yang akan dipentaskan oleh murid Kelas VIII yang menyajikan pesan-pesan moral akan keindahan persahabatan.
Kreativitas karya seni berbentuk drama ini adalah karya siswi MTs Al Furqan Noling bernama Aishah Amoura Azalea. Siswi ini adalah penulis sekaligus sutradara pentas drama menyampaikan “ada pesan penting dalam karya drama.”
Ia mengatakan karya ini terinspirasi dari semangat belajar yang selalu disampaikan sang Guru.
“Meskipun ini tugas sekolah, naskah drama ini adalah hasil pemikiran saya dari bimbingan kreatif dan motivitasi sang guru, Sulfiati S. Pd. Beliau, seorang guru yang selalu memberikan semangat kepada anak didiknya agar berkarya secara jujur agar mendapatkan kebaikan dan ridho Allah.”
Sang penulis dan sutradara pentas drama, Aishah Amoura Azalea mengatakan ” naskah drama saya bertujuan memberi motivasi kebijakan kepada murid-murid lain, sahabat-sahabat saya dan saya sendiri agar selalu semangat berusaha, jujur, dan tidak nyontek.
“Sebagai anak didik, saya ingin selalu mengeluarkan kemampuan maksimal dalam belajar. Juga agar apabila ujian berlangsung janganlah mencontek atau memberi contekan karena bukan perilaku yang baik.” ini adalah pesan yang disampaikan dalam naskah drama saya.
Berikut isi naskahnya:
PERSAHABATAN MENGALAHKAN SEGALA KEBURUKAN
Talent/Tokoh: Adi, Banu, Budi, Sita, Dini dan Pak Guru
Sinopsis Drama:
Suatu ketika disaat keadilan sudah menjadi kata yang punah. Sedang diadakannya ujian semester. Adi dan Banu duduk sebangku, Sita dan Dini duduk sebangku di depannya, sedangkan Budi duduk sendiri disamping Banu. Mata pelajaran yang sedang di ujiankan adalah matematika, semua murid terlihat kebingungan dan kewalahan melihat soalnya. Dan terjadi lah percakapan antara 5 sekawan, Adi, Budi, Banu, Sita dan Dini.
Banu:
“Din, aku minta jawaban soal nomor 5 dan 6!”
Dini:
“A dan C”
Sita:
“Kalau soal nomor 10,11 dan 15 jawabannya apa Ban?
Banu:
“10 A, 11 D, nomor 15 aku belum”
Adi:
“Huss, jangan kencang-kencang nanti gurunya dengar”
Sita:
“soalnya sulit sekali, masih banyak yang belum aku kerjakan”
Mereka berempat saling contek-mencontek seperti pelajar lainnya. Tapi tidak dengan Budi, ia terlihat rileks dan mengerjakan soal ujian sendiri tanpa mencontek.
Banu:
“Bud,kamu sudah selesai?”
Budi:
“Belum, tinggal 3 soal lagi”
Banu:
“Aku minta jawaban nomor 15 sampai 20 Bud!”
Budi:
“Tidak Bisa Ban,”
Banu:
“Kenapa? Kita sahabat bud, kita harus kerjasama”
Dini:
“Iya Bud, kita harus kerja sama”
Adi:
“Iya, kamu kan yang paling pintar disini bud”
Budi:
“tapi bukan kerjasama seperti ini teman-teman”
Sita:
“Kenapa memang Bud? Hanya 5 soal saja!”
Budi:
“Mencontek atau pun memberi contek adalah hal buruk, yang dosa nya sama.
Aku tidak mau mencontek karena dosa, begitu pula memberi contekan ke kalian. Aku minta maaf”
Sita:
“Tapi saat ini, sangat mendesak Bud”
Dini:
“Iya Bud, bantu kami”
Budi:
“tetap tidak bisa”
Adi:
“yasudah, biarkan. Urus saja dirimu sendiri Bud, dan kami urus diri kami
sendiri.” (marah dan kesal)
Banu:“biarkan, kita lihat di buku saja”
Banu lalu mengeluarkan buku dari kolong bangkunya secara diam-diam, kemudian melihat rumus dan jawaban di dalamnya. Lalu Sita menanyakan hasilnya.
Sita:
“Bagaimana Ban? Ada tidak?
Banu:
“ada, kalian dengar ya. 15 A, 16 D, 17 D, 18 B, 19 A, 20 C”
Kareana suara Banu yang agak terdengar keras, Guru pun mendengarnya dan menghampiri mereka berempat.
Guru:
“Kalian ini, mencontek terus. Keluar kalian”
Mereka berempat di hukum di lapangan untuk menghormati tiang bendera.
Banu:
“Aku tidak menyangka akan seperti ini”
Dini:
“Aku juga tidak menyangka, akan dihukum”
Sita:
“Seharusnya kita belajar ya”
Adi:
“Iya, Budi benar”
Banu:
“Disaat seperti ini, baru kita menyadarinya yah!”
Sita:
“Aku menyesal!”
Adi, Dini & Banu:
“Aku juga” bersama
Setelah itu Budi keluar dari kelas dan menghampiri mereka. Kemudian Budi ikut berdiri hormat seperti yang lain.
Dini:
“kenapa bud? Kamu di hukum juga?”
Budi:
“Tidak, aku ingin menjalani hukuman kalian juga. Kita sahabat kan? Aku ingin kita bersama”
Sita:
“aku berharap ini menjadi pelajaran kita semua”
Dini:
“dan tidak kita ulangi lagi”
Adi:
“Kita sahabat sejati”
Lalu mereka semua menjalani hukuman dengan penuh senyum dan tawa.Karena Persahabatan akan mengalahkan segala keburukan.