Situs Megalitik Tundrumbaho: Mahakarya budaya dari Nias Selatan

Situs Megalitik Tundrumbaho: Mahakarya budaya dari Nias Selatan

Tinggalan megalitik di Situs TundrunbahoTinggalan benda budaya megalitik di Situs Tundrunbaho

 

Nias Selatan (08/12/2021). Situs Megalitik Tundrumbaho terletak di Kelurahan Idano Tae, Kecamatan Lahusa, Kabupaten Nias Selatan pada koordinat 0,8629790 LU dan 97,0316920 BT Situs megalitik ini merupakan bukti peradaban awal Suku Nias.

Bahasa Nias mengartikan “ Tundrumbaho”  sebagai suatu pundak gunung yang dikelilingi oleh jurang-jurang yang cukup dalam.

Situs ini berada pada ketinggian sekitar 200 meter di atas permukaan laut dengan orientasi barat laut – tenggara. Di sekitar situs terutama sebelah utara dan selatan terdapat lembah yang cukup dalam disertai dengans semak
belukar yang lebat.

Situs Megalitik Tundrumbaho ini telah ditetapkan sebagai situs cagar budaya berdasarkan SK Menteri Nomor PM.90/PW.007/MKP/2011 pada tanggal 17 Oktober 2011. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Balai Arkeologi Medan melalui analisis metode carbon dating, situs ini tercatat berlangsung 340 kurang lebih
120 BP, yakni antara 460 – 220 tahun yang lalu.

Situs megalitik ini tergolong salah satu yang terlengkap di Nias, dengan berbagai jenis batu megalitik antara lain menhir, osa-osa, neogadi, argosali, harefa, daro-daro, dan owo-owo.

Situs Tundrunbaho merupakan mahakarya era megalitikum yang berada di Kabupaten Nias Selatan, Provinsi Sumatera Utara yang wajib dilestarikan sesuai amanat Undang-Undang No 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya karena adanya kandungan nilai penting yang luar biasa, seperti: nilai penting sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama dan kebudayaan. Ambo

(Sumber: Ensiklopedia Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Aceh Tahun 2021).